aku, gadis yang sama sore itu, berjalan dengan langkah gontai tanpa alas kaki, terdiam, memandang gundukan barang-barang bekas di depanku aku masih gadis yang sama dengan kucir kuda, menenteng karung dipundakku dan sebatang kawat di tanganku mengobrak-abrik gundukan yang orang-orang tak sudi berada di depannya air mataku leleh, melihat kawan yang lain berseragam putih merah sambil menenteng tas biru andai aku bisa mengobrak-abrik ilmu, tapi nyatanya aku ? karung inilah wadah ilmuku segala pusat gerakku tuanku, adikku menangis, meminta jajan ibuku duduk di sudut pengasinan ayahku di balik jeruji besi jadi mana mungkin..... tuanku, hatiku menangis ingin menenteng tas di pundakku, belikan tuan, wahai tuan yang bersepatu mengkilap izinkan aku duduk di bangku kelas bersama kawan maka aku akan membalas jasamu dengan mengubah kawan-kawan ku yang lain
Blog ini membahas seputar review buku dan hal-hal random lainnya -SN.