Aku telah sampai pada tahap ini. Setiap hari menatapmu. tersenyum ke arahmu. tersipu malu ketika kau menatapku. tatapan itu, aku tak sanggup membalasnya. meski aku tak bisa mengukur, kadar ketertarikan yang tersimpan di matamu. meski aku tau, itu semua hanya bias perasaanku. pagi selalu mengingatkan, seindah apapun aku memimpikanmu, sekuat apapun aku merindu, sekagum apapun aku pada kemampuanku memendammu, seingin apa aku padamu, kau senyata pagi itu sendiri; kau miliknya. sedang memperjuangkan milik orang demi ego adalah suatu keharaman. Mutlak. Jangan lupa, aku perempuan; bukankah lebih baik menerima seseorang yang dengan segala kemampuannya berusaha menjadikanku miliknya? Semoga tuhan menguatkan. Meski "memiliki" adalah kata yang tepat untuk menggambarkan benda. Tetap saja, dasar cinta itu memiliki, bukan? dan aku tidak akan pernah mencintai pribadi yang bukan milikku. Tidak. Tidak akan ada sesuatu seperti memiliki. Mari kita sederhanakan; Aku tidak akan...
Blog ini membahas seputar review buku dan hal-hal random lainnya -SN.