Langsung ke konten utama

Suatu Fase

Aku telah sampai pada tahap ini. Setiap hari menatapmu. tersenyum ke arahmu. tersipu malu ketika kau menatapku. tatapan itu, aku tak sanggup membalasnya. meski aku tak bisa mengukur, kadar ketertarikan yang tersimpan di matamu. meski aku tau, itu semua hanya bias perasaanku.

pagi selalu mengingatkan, seindah apapun aku memimpikanmu, sekuat apapun aku merindu, sekagum apapun aku pada kemampuanku memendammu,  seingin apa aku padamu, kau senyata pagi itu sendiri; kau miliknya. sedang memperjuangkan milik orang demi ego adalah suatu keharaman. Mutlak.

Jangan lupa, aku perempuan; bukankah lebih baik menerima seseorang yang dengan segala kemampuannya berusaha menjadikanku miliknya?  Semoga tuhan menguatkan.

Meski "memiliki" adalah kata yang tepat untuk menggambarkan benda. Tetap saja, dasar cinta itu memiliki, bukan? dan aku tidak akan pernah mencintai pribadi yang bukan milikku. Tidak. Tidak akan ada sesuatu seperti memiliki. Mari kita sederhanakan; Aku tidak akan pernah mencintai seseorang yang tidak ingin berkomitmen denganku.

Lebih dari sekedar sadar, setidaknya aku ingin jujur pada diriku sendiri. Tidak ada yang perlu diperjuangkan, jika akhirnya aku harus tetap mendoakan yang terbaik pada pilihanmu. Pada seseorang yang kau perjuangkan dengan sungguh-sungguh. Ya, aku hanya teman bicara yang baik. tidak lebih. Aku selalu berharap tidak mengharapkan sesuatu yang lebih dari itu.

Aku tidak pernah malu menyukaimu sejauh ini. Aku tidak pernah menyembunyikan apapun. Tidak ingin menyembunyikan apapun. isi hatiku tepat seperti yang kau lihat di pupil mataku; aku memilih menyerah. aku memilih mengatasi perasaanku sendiri. Bersikap selayaknya aku harus bersikap atas posisiku dan posisimu. tidak ada yang perlu kuungkapkan. Menghadapimu, aku memilih menunduk. Menegakkan kepala bisa menjadi begitu sulit.

Terlahir menjadi seorang manusia itu sendiri adalah suatu pilihan kebodohan. sedang jatuh cinta juga suatu kebodohan buta. Aku lelah membodohi diriku, sayang. aku ingin berhenti, menukar ribuan jam kesempatan dan amanahku demi menghabiskan beberapa detik denganmu. aku lelah, sayang.

Aku hanya manusia. Akan terus belajar. Bagaimana cara bersikap dengan pantas.

Toh, pada akhirnya semua akan terungkap, sedalam apa aku menyukaimu dan sedangkal apa kau memikirkanku. Semoga tuhan membahagiakanmu selalu.. (1/5)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman Buku DASAR-DASAR EVALUASI PENDIDIKAN edisi 2 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto BAB I- IV

BAB I PENDAHULUAN 1.       Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Evaluasi, Pengukuran, dan Penilaian merupakan tiga istilah yang berbeda meski sering diartikan sama tergantung saat penggunaannya. a.        Mengukur (measurement) adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif. Ukuran sendiri mempunyai dua macam, yakni ukuran yang terstandar (seperti meter, kilogram, dsb. ) dan ukuran tidak terstandar (depa, jengkal, langkah, dsb.) b.        Menilai (evaluation) adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Penilaian dilakukan setelah mengukur. c.        Evaluasi meliputi dua langkah di atas, yakni mengukur dan menilai. 2.       Penilaian Pendidikan Evaluasi adalahh proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal ...

naskah drama kelas XI smk pasawahan oleh nurdhianti

w   Ringkasan Cerita : Permasalahan di dunia pendidikan seringkali terjadi tanpa kita sadari, atau mungkin kita menyadarinya namun kita ( pendidik maupun yang dididik) tidak mampu  mengendalikannya. Dimulai dari hal-hal kecil seperti peraturan yang tidak sesuai dengan siswa, hubungan antar murid dengan teman sebaya, murid dengan guru, maupun guru dengan murid. Sekolah adalah tempat untuk mengembangkan karakter murid, karena sekolah adalah  rumah kedua setelah rumah orang tua. Enam hari dalam seminggu, kita selalu berada di lingkungan sekolah. Berinteraksi dengan teman sekelas, dengan guru yang mengajar adalah makanan sehari-hari untuk menentukan bagaimana cara kita menghadapi orang lain, entah itu yang tua, ataupun sepantaran. Sekolah bisa diumpamakan dengan laboratorium hidup tempat melakukan berbagai eksperimen kehidupan. Banyak masalah-masalah yang cara menyikapinya adalah embrio dari karakter kita.  Drama ini mengisahkan tentang berbagai permasalahan umum yang t...

RESENSI BUKU “SEJARAH TIMUR TENGAH (ASIA BARAT DAYA)”

Oleh Siti Nurdianti Judul Buku                : Sejarah Timur Tengah  (Asia Barat Daya) Penulis                        : Yusliani Noor Penerbit                      : Ombak Kota Terbit                : Yogyakarta Tahun Terbit             : 2014 Tebal                          :xii+437 halaman Harga                         : Rp....