Aku telah sampai pada tahap ini. Setiap hari menatapmu. tersenyum ke arahmu. tersipu malu ketika kau menatapku. tatapan itu, aku tak sanggup membalasnya. meski aku tak bisa mengukur, kadar ketertarikan yang tersimpan di matamu. meski aku tau, itu semua hanya bias perasaanku.
pagi selalu mengingatkan, seindah apapun aku memimpikanmu, sekuat apapun aku merindu, sekagum apapun aku pada kemampuanku memendammu, seingin apa aku padamu, kau senyata pagi itu sendiri; kau miliknya. sedang memperjuangkan milik orang demi ego adalah suatu keharaman. Mutlak.
Jangan lupa, aku perempuan; bukankah lebih baik menerima seseorang yang dengan segala kemampuannya berusaha menjadikanku miliknya? Semoga tuhan menguatkan.
Meski "memiliki" adalah kata yang tepat untuk
menggambarkan benda. Tetap saja, dasar cinta itu memiliki, bukan? dan
aku tidak akan pernah mencintai pribadi yang bukan milikku. Tidak. Tidak
akan ada sesuatu seperti memiliki. Mari kita sederhanakan; Aku tidak
akan pernah mencintai seseorang yang tidak ingin berkomitmen denganku.
Lebih dari sekedar sadar, setidaknya aku ingin jujur pada diriku sendiri. Tidak ada yang perlu diperjuangkan, jika akhirnya aku harus tetap mendoakan yang terbaik pada pilihanmu. Pada seseorang yang kau perjuangkan dengan sungguh-sungguh. Ya, aku hanya teman bicara yang baik. tidak lebih. Aku selalu berharap tidak mengharapkan sesuatu yang lebih dari itu.
Aku tidak pernah malu menyukaimu sejauh ini. Aku tidak pernah menyembunyikan apapun. Tidak ingin menyembunyikan apapun. isi hatiku tepat seperti yang kau lihat di pupil mataku; aku memilih menyerah. aku memilih mengatasi perasaanku sendiri. Bersikap selayaknya aku harus bersikap atas posisiku dan posisimu. tidak ada yang perlu kuungkapkan. Menghadapimu, aku memilih menunduk. Menegakkan kepala bisa menjadi begitu sulit.
Terlahir menjadi seorang manusia itu sendiri adalah suatu pilihan kebodohan. sedang jatuh cinta juga suatu kebodohan buta. Aku lelah membodohi diriku, sayang. aku ingin berhenti, menukar ribuan jam kesempatan dan amanahku demi menghabiskan beberapa detik denganmu. aku lelah, sayang.
Aku hanya manusia. Akan terus belajar. Bagaimana cara bersikap dengan pantas.
Toh, pada akhirnya semua akan terungkap, sedalam apa aku menyukaimu dan sedangkal apa kau memikirkanku. Semoga tuhan membahagiakanmu selalu.. (1/5)
Toh, pada akhirnya semua akan terungkap, sedalam apa aku menyukaimu dan sedangkal apa kau memikirkanku. Semoga tuhan membahagiakanmu selalu.. (1/5)
Komentar
Posting Komentar