Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Membuat Resolusi Tahunan yang Benar Ala Dewa Eka Prayoga

Halo semua... Selamat datang di Blog Siti Nurdianti.  Kalian pernah nggak sih, bikin resolusi panjang-panjang, merasa yakin dengan apa yang kalian tulis tapi resolusi itu hanya berakhir sia-sia di atas kertas? Kalo kalian suka begitu, tulisan singkat ini mungkin bisa sedikit meringankan beban hati kalian.  Penasaran nggak? penasaran nggak? penasaran dong, hehe.  Barusan aku membaca tulisan dari Dewa Eka Prayoga tentang cara membuat resolusi tahunan yang benar. Menurut Dewa Eka Prayoga, banyak orang yang membuat resolusi secara asal-asalan. Biasanya orang cuma semangat nulis di awal doang. Giliran waktu di cek di penghujung tahun rupanya nggak ada yang kesampaian. Jujur, ini sih aku banget.  Bikin list panjang-panjang sampai lewat halaman, tapi nggak ada satupun yang tercapai. Jangankan tercapai, ingat resolusinya aja kagak. #hehe goblog banget memang saat itu. Sampai sekarang juga sih masih gitu #ups.  Nah, menurut Dewa Eka Prayoga mengapa hal itu bisa ter...

Kisah Perjuangan Pangeran Antasari Pahlawan dari Banjar

bravaradio.com   Begitu besar pengaruhnya dalam sejarah, jasa Pangeran Antasari sebagai pahlawan nasional tak hanya diabadikan dalam gambar uang pecahan Rp 2000, Pangeran Antasari juga dijadikan nama jalan di berbagai kota besar di Indonesia.  Ia lahir pada 1797 Masehi, ketika cengkeraman Belanda  sedang menguat di Kerajaan Banjar. Didasari cinta akan tanah air dan keinginan untuk membebaskan bangsanya dari perlakuan buruk penjajah, Pangeran Antasari tampil memberontak dan mengobarkan peperangan. Bagi kamu yang masih belum tahu kisah pahlawan dari Tanah Banjar ini, yuk simak terus artikel ini sampai selesai.  1. Terbuang dari istana, Pangeran Antasari muda hidup sebagai rakyat jelata jejakrekam.com Pangeran yang memiliki nama kecil Gusti Inu Kertapati ini lahir dari rahim Gusti Hadijah dan Pangeran Masohot pada akhir Abad ke-18 di Kayutangi. Kakeknya, Pangeran Amir yang seharusnya menjadi Sultan Banjar, namun kekuasaan itu justru direbut oleh walinya sendiri, Pangera...

Catatan baca jurnal Dinamika Nasionalisasi De Javasche Bank: Sebuah perjuangan menjadi Bank Indonesia (1950-1953)

  Sebagai bangsa yang sudah diakui kedaulatannya  pada 1949 oleh Belanda di Konferensi Meja Bundar, maka bangsa Indonesia hendak menasionalisasi perusahaan-perusahaan besar  dan penting. Salah satunya adalah De Javasche Bank, Bank Sirkulasi milik Belanda yang berdiri pada tahun 1828. Bank ini dimiliki oleh Pemerintah Hindia Belanda, Nederlandsche Handle Maattschapij, dan beberapa pejabat pemerintah. Pada saat KMB, De Javasche Bank ditunjuk sebagai Bank Sirkulasi dan BNI sebagai bank pembangunan. Di awal kemerdekaan, Bangsa Indonesia melakukan berbagai tugas untuk menyempurnakan pemerintahan yang baru berdiri. Salah satu PR penting adalah memperbaiki situasi perekonomian dan keuangan pemerintah yang hancur akibat penjajahan Jepang dan perang kemerdekaan, serta menasionalisasi ekonomi kolonial menjadi ekonomi Indonesia. Salah satu targetnya adalah De Javasche Bank yang masih dikuasai oleh Belanda. Sebagai bangsa yang berdaulat penuh secara politik, alangkah baiknya jika...